Tingkatkan Kemandirian Warga, Pupuk Kujang Gelar Pelatihan Membuat Tas Cantik

  • Posted by User01
  • 16 November2022
  • 22:07WIB
Caption

Karawang – Pupuk Kujang kembali mengadakan pelatihan menjahit bagi ibu-ibu di lingkungan sekitar perusahaan, khususnya di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kali ini, materi pelatihan yang diberikan adalah membuat tas cantik. 

Agung Gustiawan, VP Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kujang menuturkan pelatihan ini sejalan dengan kebijakan CSR Pupuk Kujang yang memprioritaskan program pemberdayaan masyarakat.  

“Pupuk Kujang berkomitmen terus membuat program yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama warga yang tinggal di dekat area perusahaan,” kata Agung, Jumat (27/5/2022).

Di tengah upaya masyarakat untuk bangkitan setelah dihantam pandemi, Pupuk Kujang melalui program Kujang Wanita Tangguh (KUWAT) berupaya ikut mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat. Harapannya, kualitas hidup masyarakat bisa meningkat setelah mengikuti program tersebut.

Pelatihan membuat tas cantik yang dihelat sejak 23 hingga 25 Mei 2022 ini diikuti 20 peserta dari berbagai desa di ring 1 perusahaan. Selama tiga hari, para peserta dilatih oleh instruktur dari GOUKM hingga bisa membuat tas cantik.

“Setelah sebelumnya kita berikan pelatihan membuat pakaian, sprei, bed cover hingga aksesoris, kali ini kita berikan pelatihan membuat tas cantik. Harapannya supaya keterampilan peserta terus bertambah dan bisa memperluas usaha mereka,” ujar Maisya Bani, inisiator atau local hero program KUWAT.

Maisya menuturkan, pelatihan kali ini adalah bentuk konsistensi program KUWAT yang sudah berjalan selama dua tahun. Sejak dua tahun lalu, ia menggerakkan program pelatihan menjahit gratis bagi ibu rumah tangga di Kecamatan Cikampek.

“Kuwat ini menjadi tahun kedua dibina Pupuk Kujang, sebagai edukasi lanjutan setelah cukup mahir dalam produksi baju. Sekarang kita mau memperluas usaha bisnis dengan menambah produk yaitu tas cantik, kebetulan marketnya ada, ada juga penawaran, makanya kita adakan pelatihan ini,” kata Maisya.

Setelah dua tahun Program KUWAT ini berjalan, tak sedikit peserta yang terbantu setelah mengikuti program ini. Nurrohmah (45) misalnya, warga Desa Dawuan Tengah, Cikampek ini akhirnya bisa menambah penghasilan setelah menjadi terampil menjahit. Ia bahkan bisa membantu perekonomian rumah tangga setelah pekerjaan suaminya kurang stabil saat pandemi.  

“Setelah menerima orderan menjahit, akhirnya bisa membantu perekonomian rumah tangga, bahkan bisa membantu biaya sekolah anak yang ingin masuk pesantren ke Gontor. Padahal dulu sempat tidak punya penghasilan,” katanya.

Hal sama dialami Ida Royati (50) asal Kampung Poponcol, Desa Dawuan Tengah, Setelah mengikuti program KUWAT sejak tahun 2022, ia akhirnya bisa membuka usaha menjahit di rumahnya.  Berbekal keterampilan dari pelatihan menjahit, ia jadi bisa membuat kemeja, daster, gamis, baju koko dan baju anak. Sekarang nambah lagi jadi bisa membuat tas.

“Alhadulillah sekarang bisa bikin baju, untuk sendiri juga untuk orang lain. Tentu bisa menambah ekonomi. Di sini juga masih dibimbing, dikasih binaan untuk menghasilkan uang, dikasih kerjaan seperti membuat masker, totebag, Alhamdulillah sekarang bisa membantu perekonomian,” ujar wanita dengan 6 cucu ini. (hl/KP)


Read Here